Kamis, 29 Oktober 2015

A M O R E

Cerita di stasiun atau kereta yang menerobos senja sudah banyak orang tulisakan, bagi sebagian orang cerita sentimentil berlatar di sebuah stasiun adalah cerita asik dan tidak bosan ketika dibaca ulang. Entah karena terselip cerita manis di dalamnya atau mungkin cerita getir yang belum bisa dilupakan.

Ada luka yang mencoba sembunyi dibalik jingganya senja, masinis selalu terlihat manis, pun begitu dengan penjual kopi di dalam kereta. Ada yang mencoba membangkitkan cerita kemarin, mengingat bibir mereka pernah saling dekat dan saling melumat hangat.Bagaimana tidak? Hembusan nafasnya masih dia ingat betul.

Seorang teman berkata: " Coba kamu cari mengapa perang dunia I dan ke II terjadi: hingga berdampak pada kekacauan yang merentet sampai sekarang. Cinta."

Tidak ada yang perlu dilupakan dan tidak ada yang perlu diingat, tidak ada yang perlu disalahkan dan tidak ada yang salah. Karena sedikit ataupun banyak keduanya pernah saling bahagia walau dalam waktu yang sangat singkat.

Senin, 26 Oktober 2015

Hampir skripshit!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mereka adalah: (Definisikan Sendiri)

2 Ulat Bulu

Biar aku ceritakan sedikit pengalaman seharian ini, bahagia, melelahkan, hampir lupa kesedihan, dan benar-benar lupa akan tugas inti yakni Ujian Lisan Fiqh bersama Pak inisial M. perjumpaan terakhir diujung malam bersama 2 Ulat Bulu sengaja kupesan Milk Banana, ya sangat suka sekali dengan pisang, terutama pisang ambon yang panjang namun tidak kecoklatan.

2 Ulat Bulu dengan isi kepala berbeda pun begitu dengan ukuran kelaminnya, tak seperti hari-hari pada umumnya mereka begitu antusias mengerjakan laporan yang menurut sebagian mahasiswa tingkat hampir akhir menyebutnya Wtf!

Hampir 3 bulan bersama 2 Ulat Bulu yang  menyebalkan adalah ujian kesabaran yang Tuhan berikan dalam bentuk penggemblengan mental, yaappp bersama-sama menghadapi tingkah lucu dan sedikit menyebalkan para siswa-siswi putih abu.

Yang sampai detik ini tidak dapat dimengerti adalah isi kepala mereka yang selalu tak berkesinambungan satu sama lain dan isi celana dalam mereka yang tak pernah diberitahu kepada teman satu kelompoknya.

Sebenarnya ketika menuliskan ini dengan keadaan mabok akan tugas kuliah dan masuk angin, yang menyebabkan angin tertahan di perut dan susah kentut. 2  Ulat Bulu masih sok sibuk. Mereka lihat ke arahku dan bilang "Tugasmu adalah buat Struktur Sekolah! Malah Nulis Blog!"

Bersambung______

Senin, 05 Oktober 2015

Sepulang dari Pertemuan



Masih dalam suasana Mei yang biru
Ada dua pasang muda mudi mencoba lupa akan semua yang pernah terjadi pada masanya
Namun tidak begitu dengan hati mereka
Begitu keras usaha melupakan antara keduanya
Sejarah selalu saja punya catatan pribadi yang sewaktu-waktu bisa diketahui oleh siapa saja
Perlahan tangan keduanya berjabat untuk pertama kali dalam waktu yang cukup lama
Pemudi mendahului, kemudian menjulurkan tangannya
Pemuda menggapainya sembari tersenyum simpul dan berkata: Hati-hati di jalan.
Bibirnya terlihat kelu, tangannya dingin dan pucat
Semacam manusia tak kebagian jatah toilet ketika hajatnya sudah di ujung tanduk
Semuanya mencoba biasa seperti tak pernah terjadi apa-apa
Kalau lah merpati masih segan mengirimkan surat,
Mungkin gengsi yang menjulang tinggi akan terlintasi oleh merpati
Hati siapa yang tahu
Saban pagi atau petang rindu tak kenal waktu
Pemuda atau pemudi bisa saja meradang tersudut sendirian tanpa titik temu
Candu tak semanis madu
Candu mungkin semacam jamu
Kalau saja pemuda tahu, si Pemudi pun merasakan hal yang sama
Hal macam apa yang dirasakan namun malu diungkapkan
Rindu banyak obatnya!
Memandang foto berwarna si pemuda
Bagaimana bisa memiliki fotonya, sedang dulu selepas berpisah semua lembaran yang pernah mereka miliki sudah hangus terbakar
Lalu rindu berubah jadi abu
Tersiram air hujan menjelma semu dan merata dengan tanah

Burung-burung saling mencintai




Setiap manusia mempunyai hak atas apa-apa yang ia pilih dan putuskan
Sebebas-bebasnya burung terbang, tetap saja ia mempunyai aturan
Burungnya dan burung temannya pasti berbeda,
Ada satu yang dapat menyatukan semuanya: Rasa cinta
Udara sekali pun tak akan pernah tahu bagaimana rasa cinta itu tumbuh
Membuat ulu hati gaduh
Berdebar kencang bak genderang
Sekali lagi semua punya hak atas apa-apa yang ia pilih dan putuskan
Kedua burung saling menautkan hati
Kemudian saling onani
Hai burung-burung di luar sana, jangan kau menjadi tabu akan rasa burung-burung di sekelilingmu
Kau tidak tahu bagaimana mencintai paling klimaks dan dianggap jijik burung lainnya, bukan?
Ya, kau harus tahu.
Mendekat saja jangan takut,
Sekuat apa pun kalian gantung dan bunuh rasa cinta kami kepada burung yang kami cintai, apapun itu kami akan tetap cinta.
Karena semua punya hak atas apa-apa yang ia pilih dan putuskan
Aku mencintainya, seperti kau mencintai wanitamu.