Kamis, 26 Desember 2013

Musim Kepanasan



Oleh: indah fikriyyati

Siang dengan terik matahari yang  menyengat ke pori-pori
Berantai tak mau henti membuntuti
Kota ini begitu gersang bagai hati yang tak pernah dijamahi sang penabur janji
Air yang enggan untuk mapir, kini melipir berdesir menuju haluan baru yang lebih syahdu
Hanya saja semua orang tak tahu bahwa terik mentari yang seolah marah ini berkta ingin tidur
Mendengkur, diselimuti salju lebat.
Mampirlah kerumahku, maka akan aku buatkan secangkir susu pengusir sendumu
Sengatan matahari ini belum seberapa kawan, masih ada yang lebih panas tepatnya di dalam hati.
Hatimu hatiku hati manusia yang menyimpan berjuta ambisi
Dari merah hingga ungu
Dari cerah hingga kelabu
Semua membaur bergejolak dalam hati setiap yang memiliki ambisi
Tidak ada risau yang tak beralasan
Maka inilah alasan Tuhan memberikan cobaan
Nikmati setiap panas yang membaluti sudut hati, maka Tuhan akan tepati janji
Panas ini hanya ilusi.....







Yogyakarta, 20 oktober  2013

beri judul sendiri


Untuk segala keluh kesah maka akan ku tuangkan.......

Perempuan mana yang sanggup menahan semuanya sendiri tanpa ada satu orang lain mengetahui apa yang sedang ia rasakan, perempuan hebatlah yang dapat bertahan seperti itu. Namun tak banyak yang dapat mempertahankannya.

Tak lama air matalah yang akan mencairkan suasana hati, bertutur membagi beban hati adalah salah satu cara mengurangi stres yang melanda. Namaun bagaimana jika tak ada satu orang pun yang tak bersedia untuk mendengarkannya? Mereka seakan menghilang dengan segudang kesibukan yang mereka punya masing-masing.

Menulis mungkin lebih baik, terlebih ketika kata tak mampu terucap dan tak ada telinga yang tak bersedia mendengar.

Semuanya seakan datang bertubi-tubi seperti derasnya air hujan musiman, bagaimana jika semuanya tidak dapat tersalurkan? Nah itu dia yang menjadi masalah. Perempuan lebih sensitif dengan urusan hati. Perempuan peka namun kepekaan itu mereka simpan sendiri sehingga tak banyak yang tahu bahwa perempuan mempunyai kepekaan yang ekstra dibandingkan lelaki.

 

Sabtu, 26 Oktober 2013

DOLANAN


Indonesia dimasa  kini semakin berbeda dengan indonesia dimasa lampau, pekikan-pekikan kesakitan semakin terdengar jelas. Meronta-ronta diperbudak penjajah, tersayat pedang, tertembak peluru panas. Berjuta rakyat yang tewas, 350 tahun yang tidak sia-sia. Semua kobaran semangat yang berujung bahagia. Akankah selamanya indonesia bahagia?
“ Dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu itulah indonesia.....”  indonesia negara kaya, kaya akan budaya, kaya akan hasil bumi, kaya akan rempah-rempah. Kemana perginya semua itu sekarang?
Kekayaan yang diwarisi oleh nenek moyang kita, sekarang banyak terkontaminasi oleh budaya asing yang masuk ke indonesia. Bukan saja terkontaminasi, namun ada beberapa yang sudah tercuri. Indonesia dimasa kini sedang dijajah oleh permainan digital yang masuk dari bangsa lain, membuat permainan tradisional indonesia sendiri mulai tergeser perlahan. Sedikit maupun banyak budaya asing yang masuk ke indonesia menuai dampak positif dan negatifnya bagi perkembangan kebudayaan indonesia. Kemanakah gobak sodor, gasing, congklak, galasin dan yang lainnya sekarang? Yang nampak sekarang adalah game console, virtual, PlayStation dan sejenisnya.
Jadikan indonesia kaya kembali, jadikan indonesia subur kembali, jadikan indonesia kaya budaya dan seni kembali. Indonesiaku indonesiamu indonesia kita.