Jumat, 25 April 2014

Arloji



Desiran angin pantai membuat terlena
Engkau berkata “cepatlah pulang”
Buaian makhluk bumi merengkuh kisruh
Engkau berkata “jangan terlena”
Dinginnya malam perkotaan yang bising
Engkau berkata “lebih baik kau di rumah saja”
Siang, pagi dan petang tertawa
Engkau berkata “cepat lakukanlah hal-hal berguna”
Detikmu mengiris hati nan kaku
Terombang ambing tak tahu arah
Katamu “lakukanlah sekarang”
Duh arloji....




Yogyakarta, 21 september 2013
2:26


RASA


Ada rasa yang merasai rasa
Ada kala rasa melebur jadi asa
Rasa menyimpan beraneka macam warna
Bagai biru yang merindu jingga
Ada cinta ada rasa
Kini atau lusa
Tetap rasa yang paling tahu definisi hati yang berbunga
Rasa menjadi abu-abu ketika mendung menggeser merah jambu yang sedang berbinar mesra
Rasa, ada
Hingga mulut sudah tak dapat lagi bersua
Selamat berbahagia
Selamat berbunga untuk yang rasa
Rasa kita.





Yogyakarta, 21 september 2013
2:09

SEKILAS



Ketika dia menyuruhku menyeduh kopi hitam tanpa gula, memberi semangat untuk berkarya, itu yang dinamakan suplemen ampuh yang tidak dijual di apotek manapun.
Lirih suara angin menghantarkan langkah kami, berderap serentak tanpa kata, namun penuh makna tersirat. Langkah kami terhenti di sudut jalan raya yang tak kami kenali keberadaannya.
Nampaknya ini adalah awal pembakaran kata.

Dendang Nakal



Diam saja sudah mengetam nyali
Apalagi hingga berbunyi
Malam penuh inspirasi
Denyutnya menghantarkan ironi
Ini bukan dendang islami
Tapi detik jam dinding yang terhanyut sepi
Lama kelamaan menjadi iritasi
Hati mampu menerjemahkannya menjadi intuisi
Bermelodi
Tanpa henti
Melebur penuh arti
Semuanya terindikasi
Katanya ini malam yang tepat untuk masturbasi.


Yogyakarta, 03 maret 2013

PERIODE





Untuk sore ini dan deburan ombak Tuhan

Terpancar bias kehangatan namun  miris bunyinya

Mereka mati diserbu ribuan awan

Mendesir terkikis perbedaan zaman

Apakah mereka tuli,

Atau tak bertelinga.

Semacam syahadat yang tak bertuhan

Menganggut perlahan tak hiraukan aral.

Jalak bertopeng srigala,

Menceritakan paranoidnya pada luka.




Yogyakarta, 02 maret 2013