Oleh: indah fikriyyati
Siang dengan terik matahari yang menyengat ke pori-pori
Berantai tak mau henti membuntuti
Kota ini begitu gersang bagai hati yang tak pernah dijamahi
sang penabur janji
Air yang enggan untuk mapir, kini melipir berdesir menuju
haluan baru yang lebih syahdu
Hanya saja semua orang tak tahu bahwa terik mentari yang
seolah marah ini berkta ingin tidur
Mendengkur, diselimuti salju lebat.
Mampirlah kerumahku, maka akan aku buatkan secangkir susu
pengusir sendumu
Sengatan matahari ini belum seberapa kawan, masih ada yang
lebih panas tepatnya di dalam hati.
Hatimu hatiku hati manusia yang menyimpan berjuta ambisi
Dari merah hingga ungu
Dari cerah hingga kelabu
Semua membaur bergejolak dalam hati setiap yang memiliki ambisi
Tidak ada risau yang tak beralasan
Maka inilah alasan Tuhan memberikan cobaan
Nikmati setiap panas yang membaluti sudut hati, maka Tuhan
akan tepati janji
Panas ini hanya ilusi.....
Yogyakarta, 20
oktober 2013